Industri kecerdasan buatan kembali mencatat sejarah besar. Nvidia, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, resmi mengumumkan komitmen investasi hingga USD 100 miliar atau sekitar Rp1.600 triliun untuk memperkuat infrastruktur komputasi OpenAI. Nilai fantastis ini menjadikan kesepakatan tersebut sebagai salah satu investasi terbesar dalam sejarah industri AI modern.
Kesepakatan ini mencakup pembangunan sistem AI super canggih bertenaga Nvidia dengan kapasitas minimum 10 gigawatt—angka yang sebanding dengan kebutuhan listrik jutaan rumah tangga. Investasi tersebut tidak diberikan sekaligus, melainkan secara bertahap, dimulai dengan suntikan awal USD 10 miliar pada saat kontrak ditandatangani. Sebagai bagian dari kerja sama strategis ini, Nvidia juga akan memperoleh kepemilikan saham di OpenAI.
Tak butuh waktu lama, kabar ini langsung memicu euforia pasar. Saham Nvidia (NVDA) melonjak hingga 4% ke level USD 184,16, memperlihatkan optimisme investor terhadap masa depan perusahaan yang kini makin memantapkan posisinya sebagai pemimpin di bidang hardware AI.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut kemitraan dengan OpenAI sebagai “lompatan berikutnya” menuju revolusi industri kecerdasan buatan. Rencana pembangunan pusat data raksasa berisi jutaan GPU, termasuk penggunaan platform terbaru Vera Rubin, disebut akan menjadi tulang punggung bagi generasi berikutnya AI global.
Menurut rencana, kapasitas awal sebesar 1 gigawatt sudah siap beroperasi pada paruh kedua tahun 2026. Infrastruktur ini diharapkan mampu menangani beban komputasi yang sangat besar, sekaligus membuka jalan bagi pengembangan model AI dengan kemampuan yang jauh lebih kompleks dibandingkan saat ini.
CEO OpenAI, Sam Altman, menambahkan bahwa dukungan penuh dari Nvidia akan menjadi kunci percepatan ambisi proyek Stargate—inisiatif besar yang juga melibatkan Microsoft dan Oracle. Dengan fondasi infrastruktur baru ini, OpenAI yakin bisa memperluas kemampuan model generasi berikutnya untuk menjawab permintaan global yang semakin tinggi terhadap solusi berbasis kecerdasan buatan.
Lonjakan nilai investasi Nvidia dan respons pasar saham yang positif menunjukkan satu hal: industri AI bukan hanya sekadar tren, melainkan sudah menjadi arus utama yang membentuk masa depan teknologi. Tidak heran, banyak investor global mulai berlomba-lomba mencari peluang di sektor ini.
Bagi masyarakat umum yang ingin ikut mengambil bagian dari momentum ini, tersedia berbagai cara untuk berinvestasi secara lebih mudah dan aman. Salah satunya melalui Nanovest, aplikasi investasi digital yang menawarkan beragam pilihan, mulai dari saham Amerika Serikat, aset kripto, hingga emas digital.
Nanovest menjadi solusi menarik karena selain memberi akses ke instrumen global, aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan perlindungan aset dari risiko cybercrime dengan Asuransi Sinarmas. Dengan begitu, investor tidak hanya bisa mengikuti perkembangan sektor AI melalui saham-saham besar seperti Nvidia, tapi juga memiliki diversifikasi portofolio yang aman dan fleksibel.
Kesepakatan Nvidia–OpenAI senilai USD 100 miliar ini menandai babak baru dalam industri AI global. Infrastruktur raksasa yang akan dibangun bukan hanya menjadi tonggak sejarah teknologi, tetapi juga membuka peluang investasi yang semakin luas.
Bagi para investor, momentum ini menjadi pengingat bahwa masa depan ada di tangan teknologi. Dan dengan platform seperti Nanovest, kesempatan untuk ikut serta dalam revolusi besar ini kini ada di genggaman.
Artikel ini juga tayang di vritimes