Jakarta, 24 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat merespons dampak erupsi Gunung Semeru dengan menerjunkan sejumlah alat berat ke lokasi terdampak. Langkah ini difokuskan untuk mendukung penanganan darurat, khususnya pembersihan material abu vulkanik yang menutupi ruas Jalan Nasional Lumajang–Malang dan Jembatan Besuk Kobokan.
Upaya yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
(BBPJN) Jawa Timur–Bali ini diambil demi menjaga keterhubungan akses masyarakat
agar tidak terisolasi, sekaligus memastikan infrastruktur jalan nasional tetap
berfungsi optimal dalam situasi darurat bencana.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa kesiapsiagaan
infrastruktur dan sumber daya di kementeriannya merupakan elemen vital dalam
manajemen penanganan bencana.
“Kami memastikan dukungan peralatan dari balai-balai teknis bisa
digerakkan kapan pun diperlukan, termasuk untuk membuka akses dan membantu
proses evakuasi,” ujar Menteri Dody.
Dalam laporannya, Kepala BBPJN Jatim-Bali, Javid Hurriyanto, mengatakan bahwa
penanganan teknis di lapangan telah dimulai sejak Sabtu (22/11/2025) pagi.
Fokus utama tim adalah membersihkan permukaan jalan dan jembatan dari endapan
abu vulkanik yang membahayakan penggunanya.
“Seluruh tim kami dalam posisi siaga untuk memastikan jembatan dan
aksesibilitas tetap aman. Jembatan Besuk Kobokan sudah dapat diakses, proses
pembersihan jembatan telah dilakukan dari abu vulkanik,” jelas Javid
Hurriyanto.
Untuk mempercepat pembukaan akses tersebut, Kementerian PU
mengerahkan armada awal yang terdiri dari 2 unit excavator, 1
unit loader, 1 unit tangki air, dan 2 unit dump truck.
Penggunaan loader dan tangki air dimaksimalkan untuk
menyemprot dan menyingkirkan abu vulkanik tebal di area vital Jembatan Besuk
Kobokan.
Kendati demikian, kegiatan dilakukan dengan memperhatikan
keselamatan petugas di lapangan dan tetap mengikuti rekomendasi teknis dari
BNPB dan Badan Geologi tentang zona berbahaya. Mengingat status Gunung Semeru
yang masih berada pada Level IV
(Awas) dan hasil asesmen lapangan menunjukkan beberapa zona masih
terlalu berisiko untuk dimasuki, sejumlah alat berat lainnya disiagakan di
lokasi aman (standby) sembari menunggu komando dari BPBD Jawa Timur.
Sebagai tindak lanjut penanganan material vulkanik Gunung Semeru,
pada hari ini, Senin (24/11/2025) pukul 07.00 WIB, Kementerian PU bersinergi
dengan instansi teknis terkait memulai pengerahan alat berat dalam skala besar.
Operasi gabungan ini bertujuan untuk mempercepat normalisasi alur sungai dan
pembersihan jalur terdampak secara menyeluruh.
Sebanyak 10 unit alat berat diterjunkan dalam
operasi terpadu ini, meliputi:
7
unit excavator,2 unit loader (milik BBWS Brantas),
dan1 unit dozer (dari Dinas PU SDA
Jatim).
Peralatan-peralatan tersebut kini telah
berada di titik-titik kritis jalur aliran material vulkanik. Rencananya, akan
dipergunakan untuk membuat sudetan (alur pengarah) sepanjang 500 meter untuk
mengendalikan aliran lahar dingin atau material vulkanik, serta peninggian
tangkis untuk melindungi permukiman dan infrastruktur di wilayah hilir.
Pekerjaan ini ditargetkan dapat diselesaikan dalam satu hari, sebelum
dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan teknis berikutnya yang disesuaikan dengan
perkembangan kondisi Gunung Semeru dan hasil evaluasi lapangan.
“Upaya ini dilakukan untuk memastikan aliran
material vulkanik dapat dikendalikan secara lebih aman, sekaligus mendukung
pembukaan akses dan menjaga keselamatan masyarakat,” tambah Javid.
Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Semeru
yang masih berbahaya, Kementerian PU juga mengingatkan masyarakat, pengunjung,
dan petugas untuk mematuhi rekomendasi Badan Geologi, agar tidak melakukan
aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 km dari
puncak. Di luar area tersebut, masyarakat diminta tidak berada dalam radius 500
meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, dan tidak beraktivitas dalam
radius 8 km dari kawah/puncak karena risiko lontaran batu pijar.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di vritimes