Thursday, 19 Jun 2025

Investasi Jangka Panjang Karena FOMO, Bolehkah?

4 minutes reading
Thursday, 19 Jun 2025 10:08 0 Admin22

Banyak anak muda sekarang sudah melek investasi, apalagi buat jangka panjang. Namun, sayangnya alasannya banyak yang masih didasari oleh emosi sesaat alias FOMO (Fear of Missing Out) 

Sebagian anak muda ambil keputusan investasi karena pengaruh tren di media sosial. Tidak heran, banyak dari mereka yang tertipu investasi bodong padahal ujungnya malah buntung bukan untung.

Fenomena cara investasi di kalangan anak muda Indonesia saat ini sedang naik daun. Data KSEI menunjukkan lebih dari 50% investor pasar modal berusia kurang dari 30 tahun. Tapi sayangnya, di balik euforia itu, banyak juga yang masih terjebak pola investasi emosional dan FOMO.

Agar tidak hanya sekadar ikut tren yang malah merugikan, ini beberapa hal yang mesti kamu lakukan:

1. Jangan terburu-buru investasi karena hype

Cerita sukses teman yang cuan dari investasi sering dijadikan satu-satunya alasan untuk memulai, tanpa riset atau pertimbangan yang matang. Namun, keputusan investasi yang hanya didasarkan pada pengalaman orang lain tanpa riset bisa berisiko.

Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah menjadi exit liquidity, yaitu kondisi di mana seseorang membeli aset di harga tinggi, namun harga aset itu justru turun setelah dibeli. Pembeli tersebut dimanfaatkan oleh pemilik sebelumnya untuk menjual aset sebelum nilainya jatuh.

2. Pahami produknya dan risikonya

Media sosial penuh dengan akun-akun yang pamer portofolio atau cerita sukses dengan kurang masuk akal. Namun, kamu juga harus tahu, investasi memiliki risiko. Jika ada yang untung, maka ada juga yang cerita rugi.

Pastikan kamu tidak mudah terdistraksi dan tergoda untuk langsung ikut. Pahami dan periksa lagi segala informasi yang diterima. Pelajari produk apa yang kamu beli, risiko jangka pendek dan panjangnya, serta legal atau tidaknya platform atau instrumen yang kamu pilih. Selain itu, sesuaikan strategi investasi dengan kondisi keuangan pribadi.

3. Punya tujuan dan rencana jangka panjang

Investasi yang dilakukan tanpa tujuan akan membuat kamu tidak konsisten. Meskipun, ada anak muda yang punya tujuan besar seperti beli rumah, sekolah anak, pensiun dini. Namun, tidak semua dari mereka menyelaraskan aktivitas investasinya dengan rencana keuangan pribadi.

Misalnya, Hendri baru mulai bekerja dan langsung tertarik investasi setelah melihat temannya cuan besar dari saham. Tanpa memahami tujuan keuangan pribadinya, ia mengalokasikan hampir seluruh gajinya ke aset-aset berisiko tinggi hanya karena tergoda tren di media sosial.

Awalnya ia sempat untung, namun keadaan berubah. Ia panik dan menjual semua asetnya dengan kerugian besar. Ia baru menyadari bahwa tidak memiliki rencana keuangan yang jelas membuatnya mudah goyah, dan keputusannya lebih dipengaruhi emosi daripada perhitungan matang.

Untuk itu, sebelum memulai investasi jangka panjang kamu harus memikirkan 3 hal berikut ini:

A. Apa tujuanmu berinvestasi? (rumah, pendidikan, pensiun)?

B. Berapa lama target waktunya?

C. Produk apa yang cocok untuk time frame sesuai tujuan tersebut?

Untuk tujuan yang lebih besar, ada beberapa instrumen investasi yang bisa jadi pilihan, di antaranya:

1. Emas

Salah satu kelebihan investasi emas adalah cenderung tahan inflasi. Harganya terbilang stabil. Di samping itu, likuiditas yang tinggi membuat emas dapat dijual dengan cepat. Itulah mengapa risiko yang dimiliki investasi jenis ini terbilang kecil.

Emas dijadikan sebagai simpanan jangka panjang karena menghasilkan keuntungan ketika telah disimpan dalam waktu yang lama.

2. Saham

Investasi saham diminati karena terkesan eksklusif dan menawarkan imbal baliknya yang tinggi. Namun, risikonya juga lumayan tinggi. Harga saham selalu berubah-ubah. Investor perlu menyiapkan diri jika tiba-tiba nilai saham jatuh dan merugi.

3. Reksa dana saham

Reksa dana saham berarti investasi yang 80% dananya dialokasikan dalam instrumen saham. Imbal baliknya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai saham.

Namun, reksa dana saham imbal baliknya tidak setinggi investasi saham. Begitu juga dengan risikonya.

4. Deposito

Deposito dikenal karena kestabilannya. Risiko dan imbal baliknya terbilang stabil. Namun, imbal baliknya lebih besar jika dibandingkan dengan tabungan biasa. Asalkan kamu tidak menarik dana sebelum jatuh tempo yang akan mengurangi bunga dan terkena penalti.  

Salah satu deposito yang bisa kamu pilih untuk investasi jangka panjang adalah Deposito WOW di neobank dari Bank Neo Commerce. Selain mendapat imbal balik dari bunga yang kompetitif, tersedia berbagai pilihan jangka waktu. Kamu bisa memilih deposito WOW mulai dari 1 hingga 12 bulan yang bisa kamu perpanjang.

Melihat kesadaran anak muda untuk berivestasi jangka panjang, pastikan keputusan kamu bukan karena FOMO, hype, atau ikut-ikutan, melainkan berdasarkan ilmu, tujuan, dan kesadaran akan risiko.

Download aplikasi neobank di PlayStore dan App Store dan buka Deposito WOW. Dapatkan keuntungan maksimal dengan membuka deposito di aplikasi neobank!

Kunjungi link Deposito WOW untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan terbaru mengenai Deposito WOW.

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA