Friday, 27 Jun 2025

Mengenal Syaukat Takuma, Mahasiswa BINUS ASO School of Engineering yang Jadi Otak Strategi Tim Porsche Sprint Challenge

4 minutes reading
Friday, 27 Jun 2025 01:15 0 Admin22

Syaukat Takuma Mahasiswa BINUS ASO School of Engineering menjadi bagian dari Tim Balapan Porsche

Berawal
dari ruang kelas dan terjun ke sirkuit balap, Syaukat Takuma–atau yang akrab
disapa Taka–membuktikan bahwa ilmu teknik bisa diterapkan di dunia nyata.
Mahasiswa jurusan Automotive & Robotics Engineering di BINUS ASO School of
Engineering ini kini menjadi bagian penting dalam tim Porsche Indonesia sebagai
data engineer untuk ajang Porsche
Carrera Cup Asia Bagaimana kisahnya? Simak di sini!

Awal Mula
Bergabung dengan Porsche Indonesia

Perjalanan
Taka masuk ke dunia balap profesional bukan karena melamar ke job fair. Semua berawal dari
pertemuannya dengan seorang pembalap muda bernama David saat sesi test day menggunakan mobil CT3 di
sirkuit Mandalika.

Saat
itu, Taka diminta menganalisis data mobil David, dan hasil kerjanya menarik
perhatian Bagus Hermanto, pemilik tim Superstars Indonesia yang merupakan
penyelenggara resmi Porsche Sprint Challenge di Indonesia.

“Mas
Bagus lihat hasil data yang aku analisa, dan langsung ngajak gabung jadi data engineer untuk tim mereka,” cerita
Taka. Dari sana, tanggung jawabnya melebar dari hanya menganalisis satu mobil
menjadi seluruh armada GT yang bertanding. Maka otomatis Taka pun
diikutsertakan sebagai data engineer dalam ajang internasional Porsche Cup
Asia.

Tugas
Seorang Data Engineer di Dunia Balap

Apa
sebenarnya pekerjaan seorang data
engineer
di tim balap? Apakah mereka hanya duduk di depan komputer dan
membaca angka? Taka memberikan jawabannya dengan tegas, “Nggak sesederhana
itu.”

Menurutnya,
pekerjaan data engineer dimulai jauh
sebelum balapan. Ada sesi pre-event preparation,
mulai dari penimbangan mobil (cross-weight),
setting aerodinamika seperti ukuran
sayap belakang, hingga perencanaan strategi ban sesuai kondisi sirkuit.

Saat
hari balapan, Taka dan tim memantau data
real-time
dari mobil. Terutama, dari segi kecepatan, posisi gas, sudut
kemudi, hingga gaya pengereman. Semua itu diolah untuk mengevaluasi apakah
masalah ada di mobil, atau di cara mengemudi sang pembalap.

Ia
juga menegaskan bahwa setiap trek balap memiliki karakter yang berbeda.
Tikungan tajam, aspal licin, atau perubahan suhu udara bisa mengubah segalanya.
Bahkan waktu start balapan, seperti
siang atau sore, ikut mempengaruhi strategi yang ia racik bersama tim.

Harmoni
Tim dan Komunikasi yang Kuat

Walau
pembalap adalah sosok yang paling terlihat di sirkuit, Taka menekankan bahwa
balapan adalah olahraga tim. Ada mekanik, manajer tim, dan tentu saja, data engineer. Keputusan yang ia ambil
berdampak langsung pada performa pembalap, sehingga komunikasi menjadi kunci
utama.

“Pembalap
kasih feedback, bilang misalnya mobil
kurang stabil di tikungan cepat. Nah, dari situ aku cek data, cocokkan dengan feeling si pembalap, dan ambil
keputusan: mau setting ulang? Atau
gaya nyetirnya yang harus diubah?” tuturnya.

Setiap
keputusan harus presisi. Salah hitung sedikit, akibatnya bisa fatal. Meskipun
demikian, Taka tetap menambahkan, “Pressure-nya
tinggi, tapi justru itu yang bikin nagih.”

Ilmu
Kampus yang Terpakai di Lintasan

Taka
mengaku bahwa ilmu yang ia pelajari di BINUS ASO School of Engineering sangat
berperan besar dalam pekerjaannya. Mulai dari technical knowledge seperti aerodinamika, sistem suspensi, hingga
kemampuan analisis data.

“Nggak
cuma hard skill, tapi juga soft skill seperti komunikasi dan
berpikir sistematis itu semua diajarin di kampus,” katanya.

Ia
menyebutkan bahwa integrasi antara teori di kelas dan pengalaman lapangan
membuatnya mampu cepat beradaptasi. Ditambah lagi, dukungan dari pihak kampus
membuatnya bisa tetap aktif di dunia profesional sambil menyelesaikan kuliah.

Dari
Sentul hingga Porsche Cup Asia

Taka
bukan hanya bekerja di kejuaraan lokal. Pada 2024, ia dan tim Superstars
Indonesia ikut serta dalam ajang Porsche Cup Asia di Malaysia. Itu adalah debut
perdana dari tim Indonesia di level Asia. Ke depannya, Taka berencana ikut
kejuaraan serupa di Jepang, Cina, dan negara lainnya.

“Sekarang
kita udah jadi official organizer Porsche
Sprint Challenge Indonesia, lisensi dari Porsche langsung,” jelas Taka. Ia
berharap timnya bisa ikut full season,
membawa nama Indonesia lebih jauh di kancah motorsport
Asia, serta mengharumkan nama kampus BINUS ASO School of Engineering.

Bagi
Taka, dunia otomotif bukan sekadar hobi. Baginya, itu adalah panggilan hidup,
hingga ia sudah mantap menjadikan bidang tersebut sebagai karier jangka
panjangnya. Namun, ia tak menampik ada tantangan besar. Dunia balap sangat
kompetitif, dan semua orang ingin jadi yang terbaik. Maka dari itu, kuncinya
adalah terus belajar dan memperbaiki diri.

Apa
kamu juga punya mimpi besar seperti Taka? Ingat, peluang bisa datang dari mana
saja, asal kamu sudah siap ketika momen tersebut tiba. Kamu bisa mengikuti
jejaknya dengan mendalami ilmu serta passion-mu
di jurusan Automotive & Robotics Engineering BINUS ASO!

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA