Sunday, 01 Jun 2025

Peran Sampoerna dalam Rantai Pasokan Global Philip Morris dan Inovasi Tembakau

3 minutes reading
Thursday, 20 Mar 2025 10:15 34 Admin22

HALOTANGERANG – Philip Morris International (PMI), yang merupakan induk dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menganggap Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasokan global PMI dan sebagai salah satu lokasi utama untuk investasi jangka panjang serta inovasi berkelanjutan.

Jacek Olczak, CEO PMI, menjelaskan bahwa saat PMI mengakuisisi Sampoerna dua dekade lalu, perusahaan sedang dalam tahap ekspansi geografis dan mencari pasar yang solid dengan prospek bisnis yang menjanjikan. Sampoerna dan Indonesia sangat sesuai dengan strategi bisnis tersebut, dan setelah 20 tahun, keputusan PMI terbukti tepat.

Sejak akuisisi tersebut, PMI telah menginvestasikan lebih dari USD 6,4 miliar untuk mendukung operasional Sampoerna di Indonesia, termasuk investasi terbaru sekitar USD 330 juta untuk mengembangkan produk tembakau inovatif yang bebas asap. Investasi ini digunakan untuk membangun fasilitas produksi di Karawang, Jawa Barat, yang akan memasok pasar domestik dan ekspor di seluruh Asia Pasifik, menjadikan Sampoerna sebagai pusat ekspor untuk lebih dari 30 pasar, baik untuk rokok konvensional maupun produk tembakau yang dipanaskan. “Investasi ini tidak hanya berfokus pada manufaktur dan teknologi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja baru di sektor yang belum ada sebelumnya,” ungkap Jacek dalam sesi wawancara media di Jakarta pada Selasa, 17 Maret 2025.

Fasilitas produksi ini juga dilengkapi dengan laboratorium R&D kelas dunia, yang didukung oleh sekitar 200 tenaga ahli lokal berkualifikasi tinggi. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan penerapan sistem manajemen kualitas, menjaga agar seluruh proses manufaktur memenuhi standar tinggi, serta melakukan evaluasi berkelanjutan terkait kualitas.

Secara global, Jacek menambahkan bahwa PMI telah menginvestasikan lebih dari USD 14 miliar untuk mengembangkan, membuktikan secara ilmiah, dan mengkomersialisasikan produk bebas asap bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau. “Saat ini, hal ini menjadi relevan karena produk ini merupakan alternatif dengan risiko yang lebih rendah. Anda masih dapat merasakan pengalaman yang sama dengan risiko yang lebih kecil,” jelasnya.

Jacek juga menyebutkan bahwa produk tembakau inovatif bebas asap pertama kali diluncurkan 10 tahun lalu di Italia dan Jepang, dan mendapat sambutan positif dari konsumen dewasa. Di Indonesia, PMI mulai memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap sejak tahun 2019, dengan penyesuaian terhadap preferensi konsumen lokal. “Contohnya, kami menawarkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dapat mengandung cengkih, yang memiliki karakteristik khusus dan memerlukan inovasi tambahan,” tambahnya.

Ivan Cahyadi, Presiden Direktur Sampoerna, menambahkan bahwa kehadiran produk bebas asap sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna, di mana salah satu pilar utamanya adalah memberikan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Ia menekankan pentingnya memahami bahwa risiko kesehatan dari merokok disebabkan oleh proses pembakaran. Nikotin, yang merupakan senyawa alami dalam daun tembakau, tidak bersifat karsinogenik. “Dengan pemahaman ini, tujuan kami adalah menawarkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang ingin terus merokok,” tutupnya. (*)

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA