HALOTANGERANG – Ripple akhirnya meraih kemenangan dalam pertarungan panjang melawan SEC. Setelah bertahun-tahun menghadapi tantangan regulasi, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) resmi menarik bandingnya. Keputusan ini menjadi momen penting bagi Ripple dan XRP, yang langsung mendapatkan reaksi positif dari pasar.
Namun, kemenangan ini juga menimbulkan pertanyaan baru: Apakah Ripple akan segera melantai di bursa melalui IPO, atau ada strategi lain yang lebih diutamakan? Dengan posisi yang semakin kuat, langkah selanjutnya Ripple bisa menjadi penentu masa depan perusahaan dan XRP di dunia crypto.
SEC Mundur, Ripple Semakin Kuat
Setelah lebih dari empat tahun berjuang, SEC akhirnya menghentikan bandingnya terhadap Ripple. Meskipun demikian, Ripple masih harus menghadapi denda sebesar $125 juta dan putusan yang menyatakan bahwa penjualan XRP kepada institusi dianggap sebagai sekuritas.
Keputusan Hakim Analisa Torres pada Agustus 2023 tetap berlaku, yang menyatakan bahwa:
Pasar merespons berita ini dengan optimisme, di mana harga XRP melonjak hampir 11% menjadi $2,52, mencerminkan harapan investor terhadap masa depan Ripple.
Saat artikel ini ditulis, nilai tukar XRP terhadap USDT berada di level $2,4689, naik 7,65 persen dalam 24 jam terakhir.
Ripple Mengambil Alih Kendali Kasus
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menegaskan bahwa dengan mundurnya SEC, Ripple kini memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan strategi ke depan. Dalam wawancara dengan Bloomberg, ia menyatakan bahwa sejak kasus ini dimulai pada Desember 2020, Ripple telah mengeluarkan lebih dari $150 juta untuk biaya hukum. Ia menilai bahwa tindakan SEC selama ini merupakan bentuk tekanan hukum terhadap industri kripto. Namun, dengan mundurnya SEC, Ripple kini memiliki lebih banyak ruang untuk berkembang.
IPO Ripple: Apakah Segera Terjadi?
Setelah meraih kemenangan ini, banyak yang berspekulasi bahwa Ripple akan segera melantai di bursa saham melalui IPO. Namun, Garlinghouse menegaskan bahwa IPO bukanlah prioritas utama saat ini.
Berbeda dengan banyak perusahaan yang melakukan IPO untuk mendapatkan dana, Ripple telah tumbuh secara organik tanpa memerlukan tambahan modal dari publik. Saat ini, Ripple lebih fokus pada ekspansi dan akuisisi strategis untuk memperkuat ekosistemnya.
Ripple dan Ambisinya di Sektor Stablecoin
Salah satu fokus utama Ripple saat ini adalah memperluas bisnis di sektor stablecoin. Ripple telah meluncurkan RLUSD, stablecoin yang ditargetkan untuk masuk dalam lima besar stablecoin terbesar di pasar sebelum akhir tahun.
Menurut Garlinghouse, pasar stablecoin saat ini bernilai $230 miliar dan memiliki potensi untuk tumbuh sepuluh kali lipat dalam lima tahun ke depan. Ripple ingin menjadi pemain utama dalam pertumbuhan ini dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya.
Selain itu, bank-bank besar di AS yang sebelumnya skeptis terhadap kripto kini mulai melirik sektor ini, terutama untuk layanan kustodi kripto dan infrastruktur pembayaran. Ini membuka peluang bagi Ripple untuk memperluas pengaruhnya di dunia keuangan tradisional.
Kesimpulan
Dengan berakhirnya sebagian besar pertempuran hukumnya, Ripple kini berada dalam posisi yang lebih kuat untuk berkembang. Namun, pertanyaannya adalah apakah IPO akan menjadi langkah selanjutnya?
Meskipun bukan prioritas saat ini, Ripple terus memperluas bisnisnya melalui akuisisi dan ekspansi ke sektor stablecoin. Dengan semakin jelasnya regulasi, perusahaan ini berpotensi menjadi pemimpin dalam infrastruktur blockchain global.
Bagi investor yang ingin mengikuti pergerakan XRP dan aset crypto lainnya, Bittime sebagai aplikasi investasi kripto terpercaya di Indonesia menyediakan akses mudah untuk trading jual beli XRP serta aset digital lainnya. Pantau terus perkembangan pasar dan manfaatkan peluang terbaik dalam dunia crypto. (*)
Artikel ini juga tayang di vritimes