Saturday, 29 Mar 2025

Pasar Saham Indonesia Terpuruk: Apakah Kripto Menjadi Pelarian Terakhir bagi Investor?

3 minutes reading
Tuesday, 18 Mar 2025 06:24 13 Admin22

HALOTANGERANG – Pasar saham Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan yang cukup besar. Pada sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penghentian perdagangan sementara setelah turun 5,02% ke angka 6.146. Dari total saham yang diperdagangkan, 581 mengalami penurunan, sementara 105 lainnya mencatatkan kenaikan. Situasi ini mencerminkan ketidakpastian yang masih melanda pasar.

Di sisi lain, pasar kripto menunjukkan performa yang lebih stabil. Dalam 24 jam terakhir, kapitalisasi pasar kripto meningkat sekitar $50 miliar, dengan total kapitalisasi saat ini mencapai $2,67 triliun. Meskipun sentimen pasar bervariasi, beberapa indikator bullish menunjukkan adanya potensi pergerakan positif di masa mendatang.

Bitcoin dan Dinamika Pasar Kripto

Menurut data dari Tokocrypto, harga Bitcoin saat ini berada di angka $83.166, sedikit di bawah level resistensi utama di $85.000. Jika momentum pasar tetap kuat, ada kemungkinan Bitcoin dapat menembus level tersebut dalam beberapa hari ke depan. Target kenaikan selanjutnya berada di $89.800, dengan peluang untuk menguat lebih lanjut hingga mencapai $92.000.

Namun, jika tekanan jual meningkat, Bitcoin bisa saja turun ke level support di $80.301. Meskipun demikian, dengan tingkat akumulasi yang tinggi, pasar tetap menarik bagi para investor.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menekankan perbedaan dinamika antara pasar saham dan pasar kripto yang bisa menjadi pertimbangan bagi investor. “Pasar saham sedang menghadapi tantangan besar, sementara pasar kripto menunjukkan ketahanan dengan adanya indikator bullish. Ini bisa menjadi pertimbangan bagi investor dalam merancang strategi diversifikasi,” ujarnya.

Fyqieh juga menambahkan bahwa perkembangan regulasi dan peningkatan adopsi institusional memberikan stabilitas tambahan pada pasar aset digital. “Walaupun volatilitas masih ada, fundamental pasar kripto semakin kuat, menjadikannya alternatif yang menarik dalam portofolio investasi,” tambahnya.

Menunggu Keputusan The Fed dan Dampaknya pada Pasar

Saat ini, perhatian utama investor tertuju pada keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada 19 Maret 2025. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan arah kebijakan moneter AS yang berpotensi memengaruhi berbagai instrumen investasi, termasuk kripto.

Sebelumnya, pasar kripto telah menunjukkan ketahanan terhadap berbagai perubahan kebijakan ekonomi global. Meskipun ada fluktuasi harga jangka pendek, tren jangka panjang menunjukkan bahwa aset digital tetap menjadi pilihan yang relevan dalam lanskap keuangan yang terus berubah.

Dengan kondisi pasar yang terus berfluktuasi, investor disarankan untuk mempertimbangkan strategi diversifikasi yang lebih luas, termasuk memperhatikan potensi aset digital. Tren adopsi yang meningkat dan fundamental yang semakin matang menjadikan kripto sebagai salah satu opsi yang layak dipertimbangkan.

“Setiap aset memiliki karakteristik dan risikonya masing-masing. Dalam menghadapi dinamika pasar saat ini, investor sebaiknya mempertimbangkan berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka,” tutup Fyqieh. (*)

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA